Sabtu, 25 Desember 2010

Ingin Menepi

Saya ingin menepi, sebentar saja...

Semarang, 251210 07:50 setelah seminggu menyusuri Wonosobo, Kudus & Jepara, banyak yang ingin saya tulis, tapi akan saya tulis setelah koneksi internet-nya lancar, juga karena saya ingin menepi sebentar saja kawan..

Rabu, 15 Desember 2010

Batavia 00:50

 

dari emperan-emperan toko yang menjadi langitnya
tumpukan kardus yang menjadi alas lelap tidur mereka
ah. masihkah ada harapan dalam mimpi mereka?
pasti ada, karena harapan itu menguatkan

menguatkan dari rintik gerimis malam ini
memberi secercah harapan akan esok
mungkin kehidupan sedang berbalik bagi mereka
tapi bahagia mereka mungkin melebihi kita

sebuah kehidupan
adanya harapan
juga kepastian akan keadaan
semua hanya masalah kesempatan


*Batavia, 151210 00:50 memandang emperan toko dengan banyak tunawisma berlindung disana dari sebuah kehidupan yang kadang membelenggu kebahagiaan itu sendiri

Libur Panjang



Alhamdulillah tak terasa tahun 2010 akan berlalu, manis pahit yang di rasakan mudah-mudahan hanya menjadi bagian dari sebuah perjalanan untuk memberi retorika dalam setiap derap langkah hidup. Akhir tahun ini dapat libur lumayan lama, dari tanggal 18 Desember 2010 - 4 Januari 2011. Kurang lebih 17 hari, beberapa rencana sudah bergelayut di angan. Ingin kesana, ingin kesini. Tapi semalam ada 2 hal yang ingin di lakukan.

Pergi ziarah ke Jombang & cabut gigi di Semarang ( Maklum belum ada RS di Wonosobo yang menerima kartu asuransi-ku )

Selasa, 14 Desember 2010

“Konser Delapan” -- Novia Kolopaking dan KiaiKanjeng

Rabu, 8 Desember 2010 lalu sempat menonton konser ini bareng Hilmy, berikut review-nya yang dikutip dari FB Komunitas Kenduri Cinta :

Ditulis Oleh :  Ega Julaeha

Tak Perlu pijakkan kaki ke puncak 9
Agar tak buntu dan terperosok ke lubang 0
Karena segala yang bukan Tuhan
Tak kan sanggup menanggung 9

Pandang 9 sebagai cakrawala cinta
Junjung 9 di atas kepalamu
Jangan sampai masuk ke mulutmu
Telan 9 rohanikan abadikan ke 8
Sebagaimana ujung penamu
menggoreskan 8

Tak pernah menemukan titik akhirnya
Karena Tak kan pun sampai 7 manusiamu
Karena dungu hingga 9 kau pacu nafsu

Pukul delapan malam tepat, hadirin sudah memenuhi ruangan berkapasitas 472 bangku ini. Lampu-lampu dimatikan, gelap. Bunyi Gong menggema, tanda acara akan segera dimulai, seketika suasana hening hadir di ruangan dingin ini. Tirai hitam pembatas di muka ruangan perlahan terbuka, rangkaian lampu sorot menangkap panggung, segala isinya terpampang jelas. Terlihat seperangkat alat musik lengkap memenuhi panggung. Gamelan, Keyboard, drum, gendang besar dan kecil, biola, seruling, gitar, dan bass gitar tersusun rapi tepat di hadapan sebelas personil KiaiKanjeng yang berkostum serba hitam, bersiap “kawin” untuk menghadirkan nada dan irama mengiringi syair dan lirik-lirik bertema kemanusiaan yang dinyanyikan oleh para vokalisnya, antara lain Imam Fatawi, Islamiyanto, Dony, Nia, Yuli, dan Zainul yang malam itu akan berkolaborasi dengan Novia Kolopaking. Yang spesial, di sudut kanan panggung, Pada kursi drum duduk manis Dhedot, drummer Band Letto dengan stik siap di kedua tangannya. Malam itu dia termasuk dalam formasi pertunjukkan Novia Kolopaking dan Kiai Kanjeng.

Pertunjukan musik Novia Kolopaking dan KiaiKanjeng yang terbalut dalam tema “Konser Delapan(Pitu Nguntal Songo) itu merupakan salah satu dari delapan rangkaian pertunjukkan Festival Musik Indonesia yang diselenggarakan oleh Gedung Kesenian Jakarta dari tanggal 2 s/d 17 Desember 2010 mendatang. Konser yang digelar tanggal 8 & 9 Desember ini bukan sekedar pertunjukkan musik semata. NVKK membawa pesan “Merapi” sebagai bahan renungan untuk di sharing kepada hadirin sebagai pembelajaran bersama tentang Alam dan Tuhan.

KiaiKanjeng merupakan salah satu kelompok musik gamelan asal Jogjakarta yang digawangi oleh Emha Ainun Nadjib dan Novi Budianto. Terbentuk sejak tahun 1996, KiaiKanjeng telah mengunjungi berbagai belahan dunia, dari Eropa sampai Australia, dan juga lebih dari 21 propinsi, 384 kabupaten, 1030 kecamatan dan ribuan desa di seluruh Indonesia dalam misi sosialnya, dengan semangat dialog antar lintas agama, negara, budaya, dan suku melalui media musik.

Di awal acara, NVKK memutar video dokumenter tentang kegiatan Tim SAR gunung Merapi. Cak Nun, sapaan akrab Emha Ainun Nadjib ini, terlihat ikut serta dalam rombongan Tim SAR, melakukan pencarian korban-korban yang tertimbun pasir erupsi merapi itu sampai jarak radius kurang lebih 14 km dari puncak Gunung. Berbarengan dengan pemutaran video, menggema pula lagu Shohibu Baiti. Dzikir Shohibu Baiti yang telah akrab dilantunkan di setiap pengajian Maiyah asuhan Cak Nun di beberapa kota di Jawa, berlirik-kan bahasa arab yang mengandung arti “Allah Tuan Rumahku, Rasulullah Penjaga Pintu-NYA” berhasil menciptakan aura mistis, seperti mengajak para hadirin dalam perenungan mendalam tentang hakekat Tuhan, Rasulullah, alam semesta, dan kemanusiaan pada diri. Tertangkap maksud yang ingin disampaikan dari diputarnya video tersebut adalah alam itu hidup, kita manusia lebih sering memposisikan alam sebagai benda mati, alat pemuas kebutuhan saja. Marilah kita memperlakukan alam sebagai benda hidup, dan itu tidak berarti klenik.

Terdapat kurang lebih 18 tembang lagu yang dibawakan NVKK dalam pertunjukkan itu, terbagi ke dalam dua sesi, antara lain:

Sesi pertama:

  • Bangbang Wetan
  • Darahmu Darahku
  • Engkau Menjelang
  • Raja diRaja
  • Tak Sudah-sudah
  • Duh Gusti
  • Asyku Batstsi
  • Shalom Alahem

Sesi kedua:
  • Aba Bakrin-Love
  • Kelahiran
  • Changing (Black Sabbath)
  • Sayang Padaku
  • Takku Pintakan
  • Something Stupid
  • Garuda Sepi
  • Cinta Bla-bla-bla
  • Manungso
  • Rampak Osing


Setiap lagu yang dibawakan NVKK tidak berhenti sebagai lagu dengan alunan nada dan irama yang indah didengar saja, namun juga mempunyai lirik yang sarat makna, mengusik kemapanan hati dan pikiran. Beberapa lagu berbicara tentang hubungan vertikal dan horisontal, hubungan emosi antara seorang hamba dengan Tuhan-NYA, hubungan antar sesama ciptaan-NYA.

Lagu Raja di Raja mengkritik tentang peran seorang raja, sebagai pemimpin, raja dalam arti yang sebenarnya, atau raja yang sebenarnya bukan raja, tetapi sementara menjabat jadi raja.

Lagu Tak Sudah Sudah hadir sebagai perenungan ke dalam diri sendiri, sebagai manusia yang tak pernah merasa cukup, lagi, lagi, dan lagi. Liriknya sebagai berikut.

Ketika belum kepingin sudah
Ketika sudah kepingin tambah
Sesudah ditambahi kepingin lagi
Kepingin lagi, lagi, dan lagi

Kita berlari memperbudak diri
Tuhan mengajarkan yang pas-pasan saja
Tapi kita tak pernah krasan
Karena kekurangan maunya berlebihan

Rasa kekurangan tak berpenghabisan
Kepada Dunia tak pernah kenyang
Itulah api yang menghanguskan
Itulah nafsu lambang kebodohan

Hanya pada Tuhan Kita selalu kurang
Hati belingsatan Kangen tak karuan
Kepada Cinta-MuAku kelaparan
Apapun ongkosnyaKubayar sukarela

Tak sudah-sudah
Kok belum saja
Kok terus saja

Lagu Engkau Menjelang mempunyai lirik yang lebih sunyi, tentang kepatuhan dan kepasrahan total seorang hamba terhadap Sang Khalik.

“Dunia sudah habis bagiku, tak ada yang melezatkanku, ruang dan waktu hanya menipu, hidup mati menjebakku, sejak aku tahu, Engkaulah yang SEJATI”

Lagu Duh Gusti merupakan satu tembang lagu lama, lagu di kalangan Muhammadiyah, dengan lirik bahasa jawa yang terinspirasi dari salah satu ayat dalam Al Quran.

Duh gusti mugi paringo
ing margi kaleresan kados margining manungso
Kang panggih kanikmatan
Sanes margining manungso
Kang paduko laknati

Eling-eling siro manungso
Uripmu ana ing alam donyo

Ketika lagu ini dinyanyikan, pada layar muncul tulisan tentang Manunggaling Kawula Gusti, Bersatunya hamba dengan Tuhan di dalam hati seorang pemimpin.

“Duh Manunggaling kawula Gusti, di dalam dadamu, rakyat menyatu dengan Tuhannya. Jika kau sakiti rakyatmu, Tuhan murka kepadamu. Jika kau khianati Tuhanmu, tangis rakyat akan menguburmu”.
Lagu Sayang Padaku berbicara tentang cinta seorang hamba kepada penciptaNYa, Allah menempati posisi nomor satu di dalam hatinya.

Andaikan dunia mengusir aku dari buminya
Tak akan aku merintih
Juga tak akan aku mengemis
Segala kehendakNYA
Menjadi Surga bagi cintaku.

Yang spesial, pada malam kedua konser, hadir sebagai tamu kehormatan, maestro Idris Sardi memainkan biola di tengah-tengah lagu Garuda Sepi yang sedang dibawakan oleh Novia Kolopaking. Gesekan dawai biolanya yang begitu mengalun dan bernyawa mampu menghanyutkan hadirin ke dalam perenungan tentang makna di balik lirik lagu tersebut.

Sepinya Hati Garuda Dijunjung tanpa Jiwa Menjadi Hiasan Maya Oleh Hati yang Hampa Disayang tanpa Cinta Dipuja dan Dihina

Kalau beberapa lagu yang dibawakan sebelumnya berupa snack, makanan pembuka, pada puncaknya NVKK membawakan Lagu  jawa kuno, Manungso. Lagu ini sebagai menu utama, bahan perenungan kita sebagai manusia.

Manungso aja ngumbar nafsu lan angkaro
Anggonmu urip ning ngalam ndonyo
Para Malaikat juru pati
Nglirak anglrik sak kiwalan tengen ira
Anggone ngelrik iku malaikat
krana arep njabut sukma ya nyawan
iraanggone njabut nyawa iku malaikat
ngenteni dawuhe ingkang maha mulya

Man on the land
Don’t surrender to your greed and desire
on this short life,on this blind life of yours
When you believe, you have an angle
That stay by your side, there on your sight
While you never know the angle is…the angle is…
 


Konser Delapan terasa begitu hidup karena kemampuan Novia Kolopaking dalam berkomunikasi dengan para hadirin. Keterusterangannya menyampaikan ketidak-hafalannya akan lirik-lirik lagu yang dibawakan sehingga membawa “contekkan” melalui iPad di hadapannya, berhasil menghadirkan suasana cair dan mesra.

Lagu-lagu yang dibawakan NVKK hampir semuanya memukau dan menghibur para hadirin. Ini terlihat dari begitu riuhnya ruangan karena tepuk tangan para hadirin di setiap penghujung lagu yang terdiri dari berbagai genre musik: Jazz, pop, dangdut, dan kasidahan. Ada lagu barat sampai lagu jawa. Kiai Kanjeng dengan semangat persaudaraan antar lintas budaya, agama, dan suku, berhasil memadukan aransemen musik dari berbagai tradisi: Instrumen Jawa, Timur Tengah, dan modern. Yang menarik Lagu Shalom Alaechem menjadi begitu indah diperdengarkan karena lagu ini menggabungkan lagu-lagu pujian agama Yahudi, Christmas Carol, dan shalawatan.

Musik bisa begitu efektif mengikis sekat-sekat perbedaan dan kebencian antar pemeluk agama. Kalau sudah begitu, tidak tersedia ruang untuk saling benci. (kc/ega)

Senin, 13 Desember 2010

Biar Bingung Asal British



kebanyakan orang, Bahasa Inggris mungkin adalah sesuatu yang tidak sukar. Bahkan banyak di antara teman-teman sudah sedemikian lancarnya menggunakan Bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari. Musikpun kadang-kadang lebih suka dengan lirik Bahasa Inggris, pokoknya yang bau-bau bule deh. Tapi entah karena asupan nutrisi sejak lahir yang kurang atau kekurangan vitamin, daya tangkap saya terhadap Bahasa Inggris sangat sukar, boleh di bilang bodoh akut. Saya begitu susah untuk menggunakan Bahasa Inggris. Saya masih ingat, jaman STM dulu kalau ulangan pelajaran Bahasa Inggris harus mengulang beberapa kali untuk remidi. Apa karena kurang praktek apa kurang belajar bisa juga ya..

Tetapi beberapa kejadian memaksa saya untuk memakai bahasa Inggris terutama dalam pekerjaan sehari-hari. Benar juga kalau ada istilah "mau berusaha kalau sudah kepepet". Karena "kepepet" itulah saya akhirnya bergelut juga dengan Bahasa Inggris yang dulu jadi momok bagi saya. Pengalaman pertama harus berinteraksi dengan orang lain menggunakan Bahasa Inggris adalah waktu saya di Aceh dan klien perusahaan tempat saya bekerja adalah USAID ( Palang Merah Amerika Serikat ). USAID yang waktu itu sedang melakukan kegiatan kemanusiaan pasca tsunami di Aceh menggunakan layanan dari perusahaan tempat saya bekerja untuk layanan internetnya. Mereka lebih banyak menggunakan akses internet-nya untuk berkomunikasi pada dini hari waktu Indonesia, mungkin menyamakan waktu dengan jam kerja di negara asalnya, Amerika Serikat. Karena saat disini dini hari, di Amerika masih siang/sore hari.

Dan yang menjadi masalah adalah, operator-operator telekomunikasi di Indonesia jika akan melakukan pekerjaan untuk upgrade jaringan yang untuk sementara waktu harus mematikan sinyal adalah saat dini hari. Dengan estimasi pada jam-jam dini hari tersebut orang yang menggunakan layanan-nya sedikit sehingga kerugian akibat dari terganggunya jaringan telekomunikasi bisa di minimalisir. Pada saat itu pekerjaan upgrade di dini hari itu sedang banyak-banyaknya, jadi terganggulah kerjaan si bule-bule itu. Kemudian mereka komplain, berhubung saya pion dari perusahaan yang on site di daerah, jadilah saya tempat keluh kesah mereka via email. Dan email itu menggunakan Bahasa Inggris! itulah pertama kalinya saya berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris. Tetapi karena menggunakan email jadi lebih mending, saya bisa pelan-pelan mengartikannya serta menjawabnya pun bisa nyontek-nyontek ke google translate.

Pengalaman kedua adalah ketika bekerja di Semarang dan harus berinteraksi dengan engineer dari vendor-vendor yang berasal dari India. Pernah suatu hari, kami mendapat tugas dari kantor untuk melakukan pekerjaan upgrade jaringan di malam hari. Saya memberi judul "Semalam Suntuk Bersama Syahrul Khan". Karena keterbatasan saya menggunakan Bahasa Inggris, jadilah kita bercakap menggunakan bahasa isyarat. Persis tayangan TVRI jaman dahulu ketika menyiarkan berita, di mana di pojok bawah ada penerjemah menggunakan bahasa isyarat.

Dan 2 bulan disini saya di hadapkan kepada kenyataan "kepepet" lagi. Saya harus berinteraksi dengan engineer-engineer dari Filipina. Tapi mungkin ini cara Tuhan untuk membuat saya mau belajar, karena harus "kepepet" berkomunikasi untuk kerja itulah mau tidak mau saya harus belajar Bahasa Inggris lagi. Alhamdulillah semuanya tampak lancar, meski kadang harus bertanya ke google translate. Tapi keberanian untuk mencoba berani berinteraksi lumayan berkembang. Benar juga kata guru Bahasa Inggris saya jaman SMP, " Bahasa bisa karena biasa". Dengan orang Filipina ini akhirnya bisa kenal secara personal dan semakin intens buat belajar, minimal ngobrol-ngobrol dengan Bahasa Inggris. Masih bisa mengikuti sampai ada permintaan mereka yang membuat saya menyerah. Yaitu permintaan mereka agar saya menerjemahkan lagu kesukaan mereka ke dalam Bahasa Inggris. Judulnya : Ya Sudahlah - Bondan! Terima kasih buat yang sudah membantu menerjemahkan :)

Kata JAMRUD : " Biar Bingung Asal British "

Senin, 06 Desember 2010

Maliq And D Essentials - Mata Hati Telinga

Satu cerita tentang manusia
Coba ‘tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya

Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia

Reff:
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta ooo..
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga

Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang ‘kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan

Back to Reff: 2x

Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga

Lintang Damar Panuluh

Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...