Jumat, 29 Mei 2009

Obsesi Lagi

Pagi tadi aku punya mimpi dan obsesi lagi :

membuat hidup ini tak lagi datar.. menikmati setiap prosesnya.. penuh penaklukan2.. memberi hidup bermanfaat untuk orang lain.. untuk hidup yang lebih lapang.. hidup penuh dengan perjuangan..

demi sebuah kebanggaan..

tak seru hidup cuma seperti ini..
akan lebih bermakna jika tertulis dengan tinta sejarah..

tinta emas ego masa muda yang tertambat di raga..

Kamis, 28 Mei 2009

Kehilangan Motivasi

Kehilangan motivasi..

Ketika gambaran mimpi tak lagi menyilaukan..
Ketika cahaya hati mulai tenggelam..

Saya butuh motivasi..
Saya butuh narasi..
Saya butuh aksi..

Terimakasih untuk semua motivasi yang kamu beri..
Saya janji...

Besok pagi hadir dengan sejuta motivasi kembali
Demi kita..
Demi impian kita..
Demi kebahagiaan yang menyejukkan mata..
Memancarkan sejuta pesona..

Demi Kita Khaliya..

Rabu, 27 Mei 2009

Amal Baik

Semalam dapat pesan singkat dari mbak Nen :

[08157500xxxx - 20:01 PM]
"Aku barusan sadar gimana Tuhan membalas apa yang udah kita tabur. Barusan hpku jatuh di jalan pas meh maem, aku gak sadar sama sekali. Padahal udah 10 menitan, tiba2 ada ibu2 sama anaknya ke tempat maemku and nanya : mbak, ini hpnya bukan? Wagh, baik banget ibu itu. Padahal kalau mau dibawa pulang hpnya bisa aja"

Subhanallah, dapat sms itu saya langsung tertegun. Begitu besar kuasa Allah. Dan saya semakin yakin bahwa kebajikan sebesar zarrahpun niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar bahkan berlipat-lipat, begitu juga sebaliknya kalau kita berbuat yang tidak baik.

Saya jadi ingat, dulu ketika saya masih kecil. Meskipun keluarga kami juga kesusahan, rumah kami banyak didatangi orang yang sedang mengalami kesusahan juga. Banyak pula yang ikut tinggal di rumah kami. Meski kami tidak bisa membantu secara materi tapi mereka senang berkunjung ke rumah kami untuk berbagi cerita dan kesusahan. Memikirkan solusi bersama-sama dan mencari jalan keluar atas kesusahan.

Dan saya merasa sikap baik dan kebajikan Ibu saya itu kadang terbalaskan kepada saya. Saya banyak mengalami peristiwa yang saya anggap sebagai balasan atas amal baik Ibu saya kepada orang lain. Dulu waktu masih sekolah di Purwokerto, meski serba kesusahan untuk membiayai sekolah, uang saku juga harus mencari kesana kemari. Namun banyak sekali kemudahan yang kami peroleh, banyak orang yang begitu menyayangi saya meski saya tinggal jauh dari keluarga.

Satu peristiwa yang mungkin akan saya ingat selamanya adalah saat saya di Banda Aceh. Ketika itu saya sakit terkena demam berdarah. Saya harus dirawat di rumah sakit. Disana saya tak punya satu saudarapun. Jadi dirumah sakit lebih banyak sendiri. Tapi ketika dirumah sakit ada seorang ibu-ibu yang baik sekali, dia menunggui, dia mencoba menyapa, dan kemudian kami saling mengenal. Tau saya disana merantau dan tidak punya saudara, dia sering datang ke rumah sakit, membawakan makanan, menyuapi makan, bahkan membelikan selimut untuk saya. Padahal kami baru kenal saat itu. Subhanallah, baik sekali Ibu itu. Saya melihat ketulusan dari mata Ibu itu. Dia banyak cerita tentang keluarganya dan menganggap saya seperti anak beliau. Berbagi cerita dan menentramkan hati saya saat disana.

Saya beranggapan peristiwa itu mungkin adalah balasan atas amal Ibu saya yang terbalaskan untuk saya. Sekecil apapun amalan kita pasti ada balasannya. Begitu juga sebaliknya. Mudah2an kita semakin termotivasi untuk berbuat lebih baik. Amin..

Minggu, 03 Mei 2009

Kita Pasti Bisa Pak..

Maafkan anakmu pak,

hari ini..
mulut ini tak mampu berucap..
hari ini..
mulut ini tak mampu menyapa..

jalan panjang yang engkau lalui..
jalan terjal yang kau rasakan..
pedih hidup kita saat ini..
begitu ikhlas kau lewati..

meski ku tak mampu berucap..
tapi..
hati ini akan terus menyapa..
akan terus berdoa..
untuk sebuah cita yang kita tuju..
untuk semua harapan2 itu..

semua perjuanganmu..
semua tutur katamu..
menjadi doa untuk jalan panjang kita..

ketika semua orang enggan menyapa kita..
ketika semua orang mencela kita..
ketika kita dianggap sampah oleh orang yang kita cinta..
ketika nasib baik belum mendekat pada kita..

motivasi ini akan membumbung tinggi.. untuk membuktikan pada mereka..
menunjukkan kepada dunia..
kita bukan pecundang.. kita harus balikkan keadaan ini..
balikkan semua ketidakmungkinan menjadi mungkin..

demi kita pak,
demi keluarga kita dulu..
demi kebahagiaan kita yang mereka rampas itu..
bukan karena dendam, tapi karena mimpi kita..
mimpi akan sebuah keluarga yang tak lekang oleh waktu..

selamat ulang tahun pak, maaf anakmu belum bisa membanggakanmu..
tapi ku kan buktikan ku mampu penuhi harapmu..

* 3 Mei 2009
dari seorang anak yang berharap bapaknya bisa bahagia..

Lintang Damar Panuluh

Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...