Semalam dapat pesan singkat dari mbak Nen :
[08157500xxxx - 20:01 PM]
"Aku barusan sadar gimana Tuhan membalas apa yang udah kita tabur. Barusan hpku jatuh di jalan pas meh maem, aku gak sadar sama sekali. Padahal udah 10 menitan, tiba2 ada ibu2 sama anaknya ke tempat maemku and nanya : mbak, ini hpnya bukan? Wagh, baik banget ibu itu. Padahal kalau mau dibawa pulang hpnya bisa aja"
Subhanallah, dapat sms itu saya langsung tertegun. Begitu besar kuasa Allah. Dan saya semakin yakin bahwa kebajikan sebesar zarrahpun niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar bahkan berlipat-lipat, begitu juga sebaliknya kalau kita berbuat yang tidak baik.
Saya jadi ingat, dulu ketika saya masih kecil. Meskipun keluarga kami juga kesusahan, rumah kami banyak didatangi orang yang sedang mengalami kesusahan juga. Banyak pula yang ikut tinggal di rumah kami. Meski kami tidak bisa membantu secara materi tapi mereka senang berkunjung ke rumah kami untuk berbagi cerita dan kesusahan. Memikirkan solusi bersama-sama dan mencari jalan keluar atas kesusahan.
Dan saya merasa sikap baik dan kebajikan Ibu saya itu kadang terbalaskan kepada saya. Saya banyak mengalami peristiwa yang saya anggap sebagai balasan atas amal baik Ibu saya kepada orang lain. Dulu waktu masih sekolah di Purwokerto, meski serba kesusahan untuk membiayai sekolah, uang saku juga harus mencari kesana kemari. Namun banyak sekali kemudahan yang kami peroleh, banyak orang yang begitu menyayangi saya meski saya tinggal jauh dari keluarga.
Satu peristiwa yang mungkin akan saya ingat selamanya adalah saat saya di Banda Aceh. Ketika itu saya sakit terkena demam berdarah. Saya harus dirawat di rumah sakit. Disana saya tak punya satu saudarapun. Jadi dirumah sakit lebih banyak sendiri. Tapi ketika dirumah sakit ada seorang ibu-ibu yang baik sekali, dia menunggui, dia mencoba menyapa, dan kemudian kami saling mengenal. Tau saya disana merantau dan tidak punya saudara, dia sering datang ke rumah sakit, membawakan makanan, menyuapi makan, bahkan membelikan selimut untuk saya. Padahal kami baru kenal saat itu. Subhanallah, baik sekali Ibu itu. Saya melihat ketulusan dari mata Ibu itu. Dia banyak cerita tentang keluarganya dan menganggap saya seperti anak beliau. Berbagi cerita dan menentramkan hati saya saat disana.
Saya beranggapan peristiwa itu mungkin adalah balasan atas amal Ibu saya yang terbalaskan untuk saya. Sekecil apapun amalan kita pasti ada balasannya. Begitu juga sebaliknya. Mudah2an kita semakin termotivasi untuk berbuat lebih baik. Amin..
Rabu, 27 Mei 2009
Lintang Damar Panuluh
Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...
-
Kalau ada suatu tempat yang selalu ingin saya kunjungi ketika bepergian, tempat itu adalah Pelabuhan & Pantai. Saya suka dengan laut, bi...
-
Kapan kamu pergi jauh untuk pertama kalinya sendiri? Waktu itu tahun 2002 ketika saya belum genap berumur 15 tahun. Baru lulus SMP dan mas...
-
*cerita jadi Bolang keliling Sumatra bersama Hilmy dan Melyn (17) kelanjutan dari : Mampir Sekejap ke Padang Suasana nampak mulai...
2 komentar:
Kalo kata orang Jawa, "Ra Keno awak yo keno Anak"..
maksutnya kalo g diri kita yang merasakan manfaatnya ya InsyaAlloh anak kita nanti.. gitu kali ya :)
Posting Komentar