Jumat, 11 Maret 2011

Tentang Cinta.. (1)




Suatu sore seorang teman yang sudah lama tak menyapa tiba-tiba menyapa via Yahoo Messenger. Tiba-tiba dia bertanya dengan santainya, “gimana cara melupakan mantan, Boy”. Aku mendesir sebentar, “kok tanya gitu, km lagi sakit hati? di tinggal pacarmu?”. Dia membalas dengan cepat “hmm.. ya pokoknya aku ingin melupakan mantanku itu, complicated tenan pacaranku karo deknen. kamu toh punya pengalaman untuk hal melupakan hehe”. Asemik, dia kira aku ahlinya apa ya.. Hahaha 

Aku jawab sebisaku “ya pokoknya, sebuah hubungan itu selalu berkombinasi sempurna dengan keyakinan kita untuk mempercayai bahwa cinta itu bukan hanya sekedar masalah kemana-mana bareng, apa-apa harus berdua, mau ngapa-ngapa harus laporan. cinta itu kepercayaan. selama kamu sama cowok kamu itu saling percaya  kamu mau jungkir balik kemanapun, kamu pasti kembali ke dia begitu juga sebaliknya. lagian kalian baru pacaran mbul. cinta yang sebenarnya itu ketika hati kamu sudah terpatri pada ritual dimana cowokmu di depan ayah kamu berucap dengan sepenuh hidupnya.. “saya terima nikahnya dan kawinnya Raisa binti Taupik bla bla bla.. “ ayahmu namanya beneran Taupik kan? Hahaha”
“sialan kowe GAY, tak dongakke gay tenanan hahaha”.. “asem yo, piye? Masa nyerah gitu aja?”

Dia kembali bertanya “Aku baru putus ik, piye ben lali?”
Aku kembali menjawab meski “aras-arasen” hehehe “ya kalau mau lupa ya jangan di inget. prinsipnya tuh, semua cowok itu sama, makanya aku gak naksir sama cowok.. hahaha.. wes too, kalau kamu yakin sama cowok kamu itu ya yakini aja, toh semuanya baru tahap pacaran.. lagian kenapa gak nikah aja? hehe”
Dia nyletuk dengan sengaknya “emang gampang nikah?”
“gampang, tinggal beli cincin ke Pekojan belakang Pasar Johar. Daftar ke KUA, jadi deh hehehe” aku jawab sambil guyon
“gak bisa gitu boy, ini masalah ketetapan hati. Masalahnya aku sama dia belum saling bisa percaya”
“lha itu masalahnya, kenapa kamu pikirin pusing kalau kamu putus dengan orang yang secara hierarki belum kamu percaya?”
“ah kamu ki gak tau perasaan cewek, dalam boy.. aku tu cinta sama dia. C I N T A. simple kan?”

Hmm.. susah juga nih klw udah nyangkut perasaan cewek pikirku, “yaudah balikan lagi aja, dari pada putus, kamu malah serba salah untuk melupakan dia”
“masalahnya dia kayaknya udah gak sayang sama aku boy, dia itu aneh”
“hmm.. gini ya, kalau kamu udah gak yakin, yaudah berhenti. masih banyak yang harus kamu pikiran selain berkutat ke masalah cinta mulu dari kemarin2.. prinsip untuk melupakan itu gampang, anggap aja dia bukan jodohmu, dia ada di luar garis edar kehidupan kamu, masih ada A, B, sampai Z yang akan meyakini kamu bahwa kamu bisa mengisi hari-hari mereka. tapi ini masalah sensi juga si, masalah intuisi, masalah feels, yo complicated lah.. ngene wae, sesuk tak kenalke karo koncoku sing luwih ngganteng soko bintang FTV idolamu kae?”
“hehehe.. iyo si, tapi gak semudah itu boy, butuh waktu, udah aku unfriend dari FB, unfollow dari twitter, tapi ki bayangannya masih ada teruss”
“ya memang butuh waktu, tapi percayalah. makin lama nanti km juga bisa lupa. sesuk2 kan juga ono maneh sing teko nang kowe. jodoh itu sudah di tentuin sejak kamu belum njedul ke dunia. Tinggal bagaimana kamu mempositifkan diri kamu agar kamu juga dapat jodoh dengan aura yang positif juga. perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. begitu juga sebaliknya. kaya kuwe! mudeng ora son?”
“iya juga si, yaudah aku coba dulu boy, kalau perlu besok-besok gak usah pacaran, aku mau langsung nikah aja. hahaha”

“yaudah klw kamu nikah pokoknya aku ndaftar jadi pagar ganteng”
“wah kamu gak cocok boy, kurang ngganteng. hehe :piss: lagian aku gak mau pakai pager ganteng, mau yang biasa-biasa aja, klw ganteng kaya kamu entar mempelai prianya kalah ganteng hahaha”
“wah aku tersanjung.. ke langit penuh bidadari hahaha.. emang aku ganteng ya?”
“heh! lebay, tak iyani wae lah, dari pada kowe gak gelem ngeterke dolan maneh”
“asemik! cinta itu tidak buta tapi emang gak pakai logika, kayak kamu hahaha kita ini paling pinter teori tapi selalu gagal di praktek ya”
"hahahaha..yoi boyyy"

(bersambung)
sambil mencari-cari arsip lagi di YM hehe

Tentang musik

 


Hari ini masih harus berjalan dan saya akan terus menikmatinya. Tidur malam yang nyeyak membawa saya pada hari yang penuh dengan harapan indah. Perlahan sayup-sayup lagu kesayangan saya putar untuk menetralkan suasana. Mata masih “kriyip-kriyip” untuk menjangkau berbagai hal yang ingin saya lakukan hari ini. Saya  selalu mengisi pagi dengan music. Entah kenapa, mungkin factor kebiasaan dari dulu. Meski hanya sebait lagu, dan sepanjang hari saya akan menyanyikan lagu itu. Mungkin “mindset” pada pagi hari yang begitu kuat sehingga sepanjang hari secara tidak sadar, saya akan menggumam menyanyikan lagu yang pertama kali saya dengar setelah bangun tidur.

Bapak dan mak saya selalu memutar lagu-lagu kenangan semenjak keluarga kami membeli minicompo karena tidak mampu untuk membeli televisi. Umur saya saat itu 10 tahun dan mulai saat itu saya selalu di perdengarkan lagu-lagu kenangan kesukaan mak. Obbie Messakh, Panbers, Rinto Harahap, Pance Pondang sampai Iis Sugiarto selalu terdengar setiap pulang sekolah. Bapak saya yang orang “Nahdihyin” lebih suka lagu-lagu Kiai Kanjeng, juga lagu Dangdut. Rumah tinggal kami di pedesaan yang secara culture sangat dekat dengan Dangdut dan Campursari mempengaruhi banyak selera music kami. Kami tidak mengenal music RnB, Klasik, atau music Jazz yang tidak enak buat goyang itu :D

Karena kebiasaan di perdengarkan music setiap hari di rumah, kebiasaan ini terbawa sampai sekarang. Lagu-lagu kenangan kesukaan supir bus Purwokerto-Wonosobo tak asing bagi saya. Lagu dangdut klasik juga terasa enak di dengar di telinga. Campursari sangat juga sangat suka, karena lagu itu yang mengisi hari-hari saya di desa. Jazz begitu saya suka semenjak dengar lagunya Tompi

Namun setiap orang pasti mengalami fase-fase tersendiri. Ada saat dimana kita bisa menikmati setiap lagu, apapun lagu yang lagi hits saat itu juga. Biasanya ini terjadi saat umur kita 15-20 tahunan. Saat-saat itu biasanya kita begitu update terhadap semua lagu baru khususnya Pop Remaja. Dari model grup band dengan tampilan preman tapi lagu menye-menye. Sampai tampilan “Laura” tapi lagunya cadas :D

Ketika umur mulai beranjak biasanya selera orang mulai terpilah-pilah. Hanya beberapa aliran music atau penyanyi idola yang benar-benar ia ikuti perkembangannya. Saat umur saya 23 tahun seperti sekarang ini, secara refleks saya hanya mengikuti music yang saya sukai saja. Rasanya sudah tidak nyaman mengikuti musik model anak remaja / muda jaman sekarang. Sekarang secara refleks suka sama :

1.       Sheila on 7
Ini boleh di bilang grup band idola karena pertama kalinya telinga ini bersinggungan dengan music seperti ini. Dulu pertama kali mendengarkan pada saat saya kelas 1 SMP di pinjami kaset bajakan oleh Andi, teman SD saya.  Sejak saat itu jadi suka. 

2.       Lagu-lagu kenangan
Ini lagu-lagu yang sejak kecil sudah saya perdengarkan karena orang tua saya yang sering mendengarkannya. Obbie Messakh, Panbers, Rinto Harahap, Pance Pondang, Iis Sugiarto

3.       Rhoma Irama
Suka semenjak kejadian dini hari di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Waktu itu pukul 1 pagi ketika saya sedang memperbaiki BTS, sayup-sayup saya melihat orang yang sedang tidur di Pos Kampling sambil mendengarkan lagu Rhoma Irama. Rasanya damai dan syahdu banget! Suatu hal yang susah saya dapatkan waktu itu.

4.       Kiai Kanjeng
Pertama kali suka sekitar tahun 1999-2000 ketika bapak saya sering membeli kaset album Kiai Kanjeng. Satu judul album yang saya masih ingat sampai sekarang “Jaman Wis Akhir”. Tambah suka sama Kiai Kanjeng ketika pertama kali lihat penampilannya secara live di Unika Semarang tahun 2009.

5.       Tompi, Glenn, Jason Mraz
Lagunya asik-asikk

6.       Rafli Kande
Suka hanya karena pernah mendengarkan lagu dia sewaktu di Aceh

7.       Bossanova Jawa + Didi Kempot
Suka semua lagu-lagunya :D

8.       Citra Scholastika
Hehehe.. :D

9.       Hmmm.. apa lagi ya :D

-siang panas terik, “ngligo”, keringetan, sambil dengerin Sabrina, Just the way you are…-

Siklus Hidup


Setiap orang memiliki siklus hidup yang berbeda-beda. Dari hal yang paling sederhana, misalnya siklus tidur dan bangun. Ada orang dengan siklus tidur yang teratur. Misal tidur pukul 9 malam dan bangun pukul 4 pagi keesok harinya. Dulu jaman masih sekolah, saya bisa terbiasa tidur jam 10 dan bangun jam 4 pagi. Waktu sudah kerja berubah, bangun jam 6  pagi tidur lagi jam 11 malam. Sekarang karena kerjaan tidak terpancang waktu, siklus tidur saya berubah total. Belum bisa tidur sebelum jam 12 malam dan belum bisa bangun sebelum jam 9 pagi.. Parah ya?

Ada siklus tidur ada juga siklus kehidupan. Ada kalanya kita berada pada masa puncak, ada pula masa dimana kita berada pada saat dimana semua serba sulit, tak jelas, complicated. Sudut pandang setiap orang pasti juga berbeda-beda dalam menyikapi masalah.Tak terasa sudah 5 bulan saya ada di jalan ini. Dengan pekerjaan yang dulu saya impikan, tak terikat waktu, persaingan terbuka, dan bukan ada di zona nyaman. Alhamdulillah semua masih dalam koridor yang bisa saya kendalikan meski bayangan tak sama dengan kenyataan. Semua masih harus berjalan dan saya tetap harus “fight” untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di depan. Seorang Nahkoda yang hebat tidak diciptakan dari air laut yang tenang. Tapi dari gelombang, badai, dan pasang surut yang menguatkannya.

Sampai kapan?
Sampai di suatu pagi ada yang bertanya pada saya, “kamu mau apa?”
Dan saya akan menjawab “saya mau menetap di Wonosobo, bertani juga mengabdikan hidup saya untuk sesama, mudah-mudahan bisa mengurangi dosa-dosa saya dan juga menghapus dosa orang tua saya”


-semarang, siang terik, sayup-sayup terdengar lagu Anang-Aurel.. “aku dan kamu selalu bersama..”-

Lintang Damar Panuluh

Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...