(mari bicara sedikit tentang politik)
Cukup menarik melihat perkembangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selama ini. Partai yang didirikan oleh Gus Dur di akhir dekade 90-an itu tak pernah jauh dari konflik. Mulai dari era Ketua Umum PKB yang pertama Matori Abdul Jalil, era Alwi Syihab, PKNU, sampai masa kepemimpinan Muhaimin Iskandar.
PKB yang secara tidak langsung didirikan untuk mengapresiasikan aspirasi warga Nahdliyin, saat ini seakan kehilangan arah perjuangannya. Mereka seakan terbawa arus carut marut dunia glamor politik Indonesia.
Namun dinamikanya sekarang sudah berubah, PKB seakan sudah kehilangan "ruh" sebagai partai santri yang didedikasikan untuk sebuah perubahan. Perubahan bagi bangsa yang membutuhkan pencerahan.
Memang diakui bahwa ketergantungan karakter terhadap personal bisa menjadi bumerang bagi PKB itu sendiri. PKB berhasil membangun sebuah generasi baru yang sangat berpotensial, bukan hanya untuk PKB namun lebih dari itu, untuk Indonesia. Kader-kader muda dengan pemikiran revolusioner bagi bangsanya.
Namun semua itu sekarang menjadi bumerang baru bagi PKB. Kader-kader itu seakan terlalu cepat lari dari relnya, bahkan meninggalkan gerbongnya. Padahal didepan mereka masih banyak "guru" yang menjadi panutan mereka, yang menjadikan mereka dari "bukan siapa-siapa" menjadi "siapa2".
Secara kasat mata. Jika sekarang PKB Muhaimin "berani" mengkudeta dan meninggalkan Gus Dur sebagai pendirinya. Apalagi terhadap "pemilih" yang memilihnya di 2009 nanti..
Saya setuju dengan Gus Dur, memilih pilihan untuk Golput. Namun ini bukan Golput = Golongan Putus Asa...
Lintang Damar Panuluh
Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...
-
Kalau ada suatu tempat yang selalu ingin saya kunjungi ketika bepergian, tempat itu adalah Pelabuhan & Pantai. Saya suka dengan laut, bi...
-
Kapan kamu pergi jauh untuk pertama kalinya sendiri? Waktu itu tahun 2002 ketika saya belum genap berumur 15 tahun. Baru lulus SMP dan mas...
-
*cerita jadi Bolang keliling Sumatra bersama Hilmy dan Melyn (17) kelanjutan dari : Mampir Sekejap ke Padang Suasana nampak mulai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar