Senin, 13 Desember 2010
Biar Bingung Asal British
kebanyakan orang, Bahasa Inggris mungkin adalah sesuatu yang tidak sukar. Bahkan banyak di antara teman-teman sudah sedemikian lancarnya menggunakan Bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari. Musikpun kadang-kadang lebih suka dengan lirik Bahasa Inggris, pokoknya yang bau-bau bule deh. Tapi entah karena asupan nutrisi sejak lahir yang kurang atau kekurangan vitamin, daya tangkap saya terhadap Bahasa Inggris sangat sukar, boleh di bilang bodoh akut. Saya begitu susah untuk menggunakan Bahasa Inggris. Saya masih ingat, jaman STM dulu kalau ulangan pelajaran Bahasa Inggris harus mengulang beberapa kali untuk remidi. Apa karena kurang praktek apa kurang belajar bisa juga ya..
Tetapi beberapa kejadian memaksa saya untuk memakai bahasa Inggris terutama dalam pekerjaan sehari-hari. Benar juga kalau ada istilah "mau berusaha kalau sudah kepepet". Karena "kepepet" itulah saya akhirnya bergelut juga dengan Bahasa Inggris yang dulu jadi momok bagi saya. Pengalaman pertama harus berinteraksi dengan orang lain menggunakan Bahasa Inggris adalah waktu saya di Aceh dan klien perusahaan tempat saya bekerja adalah USAID ( Palang Merah Amerika Serikat ). USAID yang waktu itu sedang melakukan kegiatan kemanusiaan pasca tsunami di Aceh menggunakan layanan dari perusahaan tempat saya bekerja untuk layanan internetnya. Mereka lebih banyak menggunakan akses internet-nya untuk berkomunikasi pada dini hari waktu Indonesia, mungkin menyamakan waktu dengan jam kerja di negara asalnya, Amerika Serikat. Karena saat disini dini hari, di Amerika masih siang/sore hari.
Dan yang menjadi masalah adalah, operator-operator telekomunikasi di Indonesia jika akan melakukan pekerjaan untuk upgrade jaringan yang untuk sementara waktu harus mematikan sinyal adalah saat dini hari. Dengan estimasi pada jam-jam dini hari tersebut orang yang menggunakan layanan-nya sedikit sehingga kerugian akibat dari terganggunya jaringan telekomunikasi bisa di minimalisir. Pada saat itu pekerjaan upgrade di dini hari itu sedang banyak-banyaknya, jadi terganggulah kerjaan si bule-bule itu. Kemudian mereka komplain, berhubung saya pion dari perusahaan yang on site di daerah, jadilah saya tempat keluh kesah mereka via email. Dan email itu menggunakan Bahasa Inggris! itulah pertama kalinya saya berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris. Tetapi karena menggunakan email jadi lebih mending, saya bisa pelan-pelan mengartikannya serta menjawabnya pun bisa nyontek-nyontek ke google translate.
Pengalaman kedua adalah ketika bekerja di Semarang dan harus berinteraksi dengan engineer dari vendor-vendor yang berasal dari India. Pernah suatu hari, kami mendapat tugas dari kantor untuk melakukan pekerjaan upgrade jaringan di malam hari. Saya memberi judul "Semalam Suntuk Bersama Syahrul Khan". Karena keterbatasan saya menggunakan Bahasa Inggris, jadilah kita bercakap menggunakan bahasa isyarat. Persis tayangan TVRI jaman dahulu ketika menyiarkan berita, di mana di pojok bawah ada penerjemah menggunakan bahasa isyarat.
Dan 2 bulan disini saya di hadapkan kepada kenyataan "kepepet" lagi. Saya harus berinteraksi dengan engineer-engineer dari Filipina. Tapi mungkin ini cara Tuhan untuk membuat saya mau belajar, karena harus "kepepet" berkomunikasi untuk kerja itulah mau tidak mau saya harus belajar Bahasa Inggris lagi. Alhamdulillah semuanya tampak lancar, meski kadang harus bertanya ke google translate. Tapi keberanian untuk mencoba berani berinteraksi lumayan berkembang. Benar juga kata guru Bahasa Inggris saya jaman SMP, " Bahasa bisa karena biasa". Dengan orang Filipina ini akhirnya bisa kenal secara personal dan semakin intens buat belajar, minimal ngobrol-ngobrol dengan Bahasa Inggris. Masih bisa mengikuti sampai ada permintaan mereka yang membuat saya menyerah. Yaitu permintaan mereka agar saya menerjemahkan lagu kesukaan mereka ke dalam Bahasa Inggris. Judulnya : Ya Sudahlah - Bondan! Terima kasih buat yang sudah membantu menerjemahkan :)
Kata JAMRUD : " Biar Bingung Asal British "
Lintang Damar Panuluh
Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...
-
Kalau ada suatu tempat yang selalu ingin saya kunjungi ketika bepergian, tempat itu adalah Pelabuhan & Pantai. Saya suka dengan laut, bi...
-
Kapan kamu pergi jauh untuk pertama kalinya sendiri? Waktu itu tahun 2002 ketika saya belum genap berumur 15 tahun. Baru lulus SMP dan mas...
-
*cerita jadi Bolang keliling Sumatra bersama Hilmy dan Melyn (17) kelanjutan dari : Mampir Sekejap ke Padang Suasana nampak mulai...
6 komentar:
yang penting jangan just "nebak nebak",
hahaha
hahaha, ketika di suruh membedakan mana syiwa mana krisna ya? :D
haha, iya...
hhihihhiihi.. *nimbrung :)
Hihihi.. Yang nerjemahin datang, makasih ya nduk
asyiknya punya "geng" berbahasa inggris
ga perlu ikut kursus, bisa mahir ya dhi
guru gratisan dong :D
Posting Komentar