Minggu, 18 Mei 2008

Semarang..

Dulu ketika Julio Lopez, Maman Abdurrahman, Kahudi Wahyu, Hary Salisbury, M. Ridwan dan Fofoe Camara masih beraksi di Semarang. Saya tidak pernah melewatkan setiap pertandingan mereka meski saya harus membolos bekerja. Tribun timur menjadi tempat favorit saya meski harus "memandang matahari".

Kini saat mereka sudah tidak ada di Semarang, saya tetap rindu tribun timur itu. Rindu untuk melihat mereka beraksi. Meskipun tanpa Julio Lopez masih ada Gaston Castano, tanpa Maman masih ada Idrus, tanpa Ridwan masih ada Rumba.

Namun jauh direlung hati saya, kerinduan itu masih terlalu kecil dibanding kerinduan saya untuk kembali hidup di Semarang. Kota kenangan sekaligus harapan bagi saya. Banyak impian saya yang tertambat disana.

Saya ingin kembali ke Semarang? Pasti!!!
Menyerah dengan keadaan sekarang disini? Bisa dikatakan begitu

1 komentar:

nad mengatakan...

mas udah pernah ke Jogja mas?

Lintang Damar Panuluh

Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...