Kadang kita menganggap bahwa dunia ini harus ditaklukan. Kita menganggap suatu keharusan bisa meraih semua yang orang lain bisa raih. Bahkan banyak orang yang mendewakan dunia ketika mereka berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya demi sebuah kehormatan dan gengsi.
Kita memang harus bermimpi setinggi-tingginya. Namun kadang banyak orang seakan terlupa bahwa ujung dari segala kehidupan kita adalah ketenangan hidup. Ketenangan untuk kehidupan yang kekal kelak disana. Jadi mari kita bermimpi untuk sebuah asa, tapi rasa syukur kita akan apa yang sudah kita raih adalah yang utama.
Kamis, 05 Februari 2009
Lintang Damar Panuluh
Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...
-
Kalau ada suatu tempat yang selalu ingin saya kunjungi ketika bepergian, tempat itu adalah Pelabuhan & Pantai. Saya suka dengan laut, bi...
-
Kapan kamu pergi jauh untuk pertama kalinya sendiri? Waktu itu tahun 2002 ketika saya belum genap berumur 15 tahun. Baru lulus SMP dan mas...
-
*cerita jadi Bolang keliling Sumatra bersama Hilmy dan Melyn (17) kelanjutan dari : Mampir Sekejap ke Padang Suasana nampak mulai...
3 komentar:
Syukur bukan hanya sekedar ucapan terima kasih atau Alhamdulillah saja..,
tapi lebih pd "perlakuan istimewa" thdp apa yg kita dapatkan..
halo--halo---halooo,,,
lagi ngapa kii pa?
pimen kabare kii?
huaduh2 bpke tulisane melankolis nemen kiiee,,,
hehehhe.....
SEPAKAT!!!
Posting Komentar