Sejak lulus STM alhamdulillah saya selalu bekerja di dunia Telekomunikasi. Dunia telekomunikasi ini dunia yang tidak pernah berhenti bergerak. Bagi saya yang ada di teknik, service kepada pelanggan harus tetap berjalan, tak peduli itu hari libur, hujan besar, dini hari. Suatu perangkat telekomunikasi yang sudah live, harus terus hidup sepanjang perangkat itu masih dipakai. Perangkat-perangkat ini akan terus selalu upgrade sejalan dengan perkembangan dan teknologi baru. Serta yang paling penting adalah perangkat itu bisa mengikuti dinamika pasar telekomunikasi. Kondisi pasar telekomunikasi sendiri sangat fluktuatif, terlebih di Indonesia dengan tingkat persaingan pasar yang sangat tinggi.
Sudah 2 tahun ini saya bertugas di kantor ini. Tepatnya di bagian core network, spesialisasi saya adalah MSS/MGw Engineer. Saya bekerja sama dengan tim, yang terdiri dari 3 orang. Kami menghandle sekitar 17 node yang menghandle area Jawa Tengah. Pekerjaan ini mengharuskan saya untuk standby pada hari kerja, dan 7 x 24 jam ketika saya oncall. Pada saat oncall, jam berapapun ada trouble yang diinfokan dari NOC (Network Operation Center) saya harus menghandle alarm tersebut. Untuk alarm-alarm minor mungkin bisa dibaikan dan ditunda sampai jam kerja, tapi untuk alarm-alarm yang critical dimana mempengaruhi traffik dan service kepada pelanggan maka harus diselesaikan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya :)). Misalkan di tengah malam, ada info trouble dan itu alarm critical maka kita harus cepat-cepat untuk menyelesaikannya, misal tidak bisa di remote dari kost maka kita harus datang ke kantor saat itu juga.
Dulu, awal-awal disini menghadapi trouble-trouble ini saya agak gugup. Tapi mungkin gugup yang positif. :) Menerima trouble, saya buru-buru datang ke kantor dan menyelesaikannya meskipun itu jam 11 malam dan posisi hujan. Saya begitu menikmatinya. Tapi ketika sekarang sudah 2 tahun disini, rasanya biasa-biasa saja. Ketika ada trouble malam yang "kurang" urgent, saya seakan-akan malas untuk datang ke kantor. Mungkin karena jenuh. Padahal kalau mau berfikir dengan logika hal ini sangat tidak dibenarkan. Misalnya ada perangkat saya yang trouble dan mungkin pelanggan akan merasakan efeknya, misalnya susah call dan sebagainya. Misalnya 1 pelanggan yang ada di area yang mengalami trouble itu adalah ibu hamil yang sudah mau melahirkan. Sedangkan dia tidak bisa menelepon ke dokter / rumah sakit untuk menolong kelahirannya karena jaringan yang sedang ada trouble. Wah betapa saya merasa bersalah kalau seperti itu.
Tapi bayangan perandaian itu saya jadikan patokan. Bahwa seberapa kecilnya efek trouble itu pasti ada efeknya kepada pelanggan. Padahal banyak hal yang menggangu pelanggan ketika mereka tidak bisa menerima layanan dengan baik. Mudah-mudahan dengan ini saya semakin semangat kerjanya. Memberikan layanan terbaik yang saya bisa berikan ke pelanggan. Minimal pahala dari mereka yang bisa bersilaturahmi dengan jaringan ini kecipratan juga untuk saya.. Amin.. :)
Lintang Damar Panuluh
Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...
-
Kalau ada suatu tempat yang selalu ingin saya kunjungi ketika bepergian, tempat itu adalah Pelabuhan & Pantai. Saya suka dengan laut, bi...
-
Kapan kamu pergi jauh untuk pertama kalinya sendiri? Waktu itu tahun 2002 ketika saya belum genap berumur 15 tahun. Baru lulus SMP dan mas...
-
*cerita jadi Bolang keliling Sumatra bersama Hilmy dan Melyn (17) kelanjutan dari : Mampir Sekejap ke Padang Suasana nampak mulai...
1 komentar:
hmm.........
ternyata abangku yang satu ini bisa nulis juga...
ehm..ehmm...
baus pula tulisannya...
kok selama ini jarang terekspose media yah?
ehehhehe
Posting Komentar