Kamis, 10 Januari 2013

Bahagia

Bahkan selepas maghrib, kota ini masih panas.

Bersama seorang kawan kerja, saya duduk di sebuah pojokan tempat makan. Sambil duduk menunggu pesanan, saya sibuk dengan hp saya. Sedangkan teman saya nampaknya sedang menerima telepon dari istrinya. Untuk sementara waktu ia dan istrinya memang terpisah karena ia harus mengerjakan project disini, sedang istrinya ada di rumah mereka yang berbeda kota.

Tiba-tiba saya lihat, teman saya yang masih menerima telepon ini matanya berkaca-kaca. Ah rupanya kabar baik menghampirinya, ia mendapat kabar bahwa istrinya mengandung anak pertama mereka. Anak pertama pernikahan mereka 4 bulan lalu. Oh, rupanya, matanya nampak berkaca-kaca karena bahagia.

Saya belum pernah merasakan perasaan seperti itu. Tapi pastinya bahagia ya?

Surabaya, awal Desember 2012

2 komentar:

melynsalam mengatakan...

makanya kak, buruan. heheh.. :'P

putri venus mengatakan...

malah buruan, ih si melyn.
komenmu itu tidak mencerahkan mel. itu menggalaukan. bhahahahak!

Lintang Damar Panuluh

Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...