Senin, 26 April 2010

Surat Kelulusan

Koran pagi memberitakan akan ada pengumuman hasil Ujian Akhir Nasional untuk SMA hari ini. Mungkin akan menjadi hari yang manis bagi banyak siswa sekolah, tapi akan menjadi hari yang mengecewakan juga bagi banyak siswa. Membaca berita ini, pikiran saya melayang jauh saat saya mengalaminya tepat 5 tahun yang lalu. Saat itu sekolah saya ada di Purwokerto, sedang rumah saya ada di Wonosobo yang berjarak kira-kira 90 km.

Seusai Ujian Nasional, sekolah menyarankan kami untuk kembali ke kota masing-masing. Jarak antara ujian dan pengumuman hampir ada 1 bulan lebih. Kami sangat menikmati waktu menunggu itu meskipun dengan perasaan was-was akan hasil ujian. Tiba-tiba sekitar 1 minggu sebelum pengumuman sekolah memberitahukan bahwa hasil pengumuman akan dikirim via pos ke alamat masing-masing. Busyet cing! Sekolah yang katanya standart Internasional. Dengan jurusan yang mentereng, Teknik Informatika. Kenapa nggak dipasang aja di web sekolah, apa via email masing siswa aja yaaa.. Kebijakan yang aneh! :))

Tiba hari saat pengumuman, pagi itu rasanya deg-degan bukan kepalang. Bukan apa-apa, seluruh silsilah dalam keluarga pasti akan gegeran kalau sampai tidak lulus. Hehehe. Setengah hari berjalan ketika tak ada surat datang ke rumah, wah pikiran udah kalang kabut. Bayang-bayang kelulusan semakin hambar.. Hahaha

Menjelang sore mas Ade, mbak Ari, dan mbak Uwik ngajak makan di kota. Pertemuan yang mengakrabkan kami dan kebersamaan kami sampai beberapa bulan kemudian saya merasakan status sebagai pengangguran. Dari dalam angkot menuju ke kota, kami melihat banyak anak-anak sekolah sedang merayakan kelulusannya, coret-coretan, konvoi-konvoi. Dan riuh rendah suara itu semakin menghanyutkan pikiran saya tentang surat kelulusan saya. Yang entah baru sampai kantor pos cabang mana. Bergelanyut sampai kemudian saya lupa tentang kelulusan. Sampai tiba disuatu siang ketika Pak Pos datang mengantar surat setelah 3 hari entah mengendap dimana. Pelan-pelan kubuka, dan alhamdulillah tulisannya : LULUS. Lega rasanya perjuangan orang tua saya waktu itu di tebus dengan 5 huruf itu.

*untuk mas Ade, mbak Ari & mbak Uwik yang mengisi hari-hariku setelah itu. Moment itu begitu saya tunggu, mudah-mudahan suatu saat kami bisa dipertemukan kembali

3 komentar:

Hilmy Nugraha mengatakan...

aku wes neng bogor lagi pas pengumuman dhi..

hihi

Anonim mengatakan...

oh jaman kita udah dikirim via pos toh?

*malah lupa :D

afi mengatakan...

Iya ya. Kan dah jaman internet, kok ga lewat email aja ya... kebijakan yg aneh (hehehe, ngikut2)

Lintang Damar Panuluh

Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...