Salah satu puisi favorit saya karya Goenawan Mohamad berjudul "Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi". Puisi ini ada di buku Asmaradana ( Gramedia Widiasarana, 1992). Pernah dibacakan juga oleh Sujiwo Tejo di Film Telegram (cuplikannya ada di video youtube di atas).
Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi
Di beranda ini angin tak kedengaran lagi
Langit terlepas. Ruang menunggu malam hari
Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba
Kudengar angin mendesak ke arah kitaDi piano bernyanyi baris dari Rubayyat
Di luar detik dan kereta telah berangkat
Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata
Sebelum hari tahu ke mana lagi akan tiba
Aku pun tahu: sepi kita semula
bersiap kecewa, bersedih tanpa kata-kata
Pohon-pohon pun berbagi dingin di luar jendela
mengekalkan yang esok mungkin tak ada
1966
Tidak ada komentar:
Posting Komentar