Rabu, 07 September 2011

Dua Merpati

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Di atas gemuruh 100 ribu orang yang sedang terbakar euforia atas nama 'Nasionalisme'. Di antara gegap gempita yang tercipta karena di dada mereka bertuliskan : Indonesia! Rasa haru, merinding, dan bangga berkalaborasi tingkat tinggi ketika semua orang menyanyikan satu lagu, Indonesia Raya!

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Stadion yang dibangun atas nama kebanggaan sebagai bangsa. Tempat jutaan rakyat berharap pada kebanggaan bangsanya. Untuk sementara lupa atas semua tingkah polah penguasa yang kadang semakin lama semakin mengikiskan negara ini dari rakyatnya.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Terpukau akan semua teriakan pembakar semangat prajurit bangsanya. Terpesona akan antusiasme jutaan pendukung berteriak 'Indonesia'.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Ketika 11 orang prajurit patriot bangsa itu terus berlari dan berolah strategi demi kebanggaan di dada mereka. Kebanggaan bersimbolkan garuda.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Ketika harapan itu mulai diselingi dengan caci maki. Tapi ia percaya, itu bukan caci maki karena benci.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Ketika harapan lama-lama semakin mengecil karena musuh ternyata tak semudah yang dibayangkan. Ketika musuh terlecut motivasinya untuk membungkam manusia yang tak menghormati lagu kebangsaan mereka.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Ketika bangsa ini kembali harus berperang melawan dirinya sendiri. Melawan ego dan nafsu hatinya sendiri. Musuh semakin tak kuasa untuk menebar rasa bangganya. Kita tak kalah dari musuh kita, tapi kalah oleh tendangan yang kita tendang ke muka kita sendiri.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Ketika lautan manusia dibawahnya tercabik-cabik kembali akan identitas bangsanya. Prajurit-prajurit itu masih berjuang demi kebanggaan bangsanya. Meski mereka tau, sudah ada yang lari tunggang langgang. Belok kanan dan mencari pembenaran akan sikapnya.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Meyakini bahwa kekalahan itu bukan akhir dari sebuah kebanggaan. Tapi belajar dari film Beautiful Mind: "kekalahan apapun dalam hidup bisa kita tebus!"

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Stadion yang berangsur sepi untuk kemudian kosong. Kebanggaan kembali menjadi kosong di tempat itu. Juga di dada manusianya ketika bangsa ini terus berkutat dengan problematikanya.

Dua merpati itu terbang di atas stadion. Mereka percaya bahwa akan ada moment untuk mereka melihat kembali kebanggaan itu. Ketika semua orang berteriak : INDONESIA!

"One faith, one mission, one flag, one heart and one love for INDONESIA!"

- bangun tidur, lapar tapi ingin merancau dulu. there are only one club (MANCHESTER UNITED) in my heart. There are only one NATION IN MY HEART. INDONESIA !!! :) -
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Lintang Damar Panuluh

Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...