Aku masih tenggelam dengan asaku, yang seakan kepanjangan tangan naluriku membedah kenyataan bahwa segala yang aku lakukan adalah cerminan dari hati dan jiwaku.
Aku masih yakin, kepura-puraan itu bisa menjadi sempurna. Walau kepura-puraan bisa menjadikan seluruh badan ini termakan ego.
Hilang kenikmatan dari semua nilai-nilai yang dinamakan ketenangan.
Pura-pura cuma bualan. Sifat dasar sebuah kemunduran. Pemakan nilai-nilai kejujuran.
Karena kejujuran adalah inti dari hidup. Penolong kehidupan.
Ah, semakin bingung saja aku.
Sabtu, 16 Februari 2008
Lintang Damar Panuluh
Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...
-
Kalau ada suatu tempat yang selalu ingin saya kunjungi ketika bepergian, tempat itu adalah Pelabuhan & Pantai. Saya suka dengan laut, bi...
-
Kapan kamu pergi jauh untuk pertama kalinya sendiri? Waktu itu tahun 2002 ketika saya belum genap berumur 15 tahun. Baru lulus SMP dan mas...
-
*cerita jadi Bolang keliling Sumatra bersama Hilmy dan Melyn (17) kelanjutan dari : Mampir Sekejap ke Padang Suasana nampak mulai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar