Kemarin sore aku melihat tayangan di Trans TV..
Acara itu berkisah tentang seorang kakek pemetik teh, yang hidup bersama dengan istrinya dan seorang cucu mereka. Mereka hidup serba kekurangan. Dengan pendapatan hanya Rp.6000/hari sebagai buruh pemetik teh. Mereka hidup sangat sederhana. Untuk makan pun hanya sepiring nasi dengan garam. Yup, hanya dengan garam. Tanpa sayur dan lauk apapun.
Namun yang membuat aku tercengang adalah mereka tidak pernah mengeluh, selalu tersenyum. Sangat ikhlas walaupun untuk hidup saja mereka harus bersusah payah.
Ketegaran mereka luar biasa, selalu bersyukur dengan apa yang mereka raih.
Aku jadi keinget kejadian waktu aku kelas 3 SMP. Aku diceritain ma guru Bahasa Indonesiaku, tentang adik kelas yang waktu itu kelas 1. Rumahnya di daerah Sapuran kira-kira 30 km dari sekolah. Pada saat itu ia berusaha untuk sekolah terbaik di kotaku, mungkin karena kesungguhannya untuk sekolah. Pada sore hari sebelum hari pertama masuk sekolah. Ia harus berjalan kaki ke kota karena orang tuanya yang hanya petani tidak sanggup untuk memberi uang saku. Ia hanya membawa uang saku Rp. 500. Dengan niatan untuk menginap di rumah kenalan pamannya di kota. Semangatnya sungguh luar biasa. Yang ia harapkan hanya bisa memperoleh pendidikan terbaik. Mungkin dengan harapan untuk mengangkat kehidupan keluarganya. Sungguh cita2 yang sangat mulia.
Teringat dua cerita itu, rasanya aku sangat malu. Ingin menangis. Selama ini aku sering menghambur-hamburkan uang. Tidak pernah menghargai yang namanya uang. Ternyata masih banyak orang yang nasibnya lebih buruk dari aku. Namun aku tak pernah bersyukur atas itu.
Semoga dengan teringat cerita2 itu, aku selalu bersyukur atas apa yang aku peroleh.
Semoga aku ingat pada mereka. Mereka yang menganggap hidup bukan sebagai beban. Namun impian2 yang penuh optimisme.
Lintang Damar Panuluh
Jakarta, 20 Agustus 2015 Di sudut Stasiun Gambir saya mendadak lemas. Tidak ada lagi tiket kereta tujuan ke Semarang untuk malam ini yang...
-
Kalau ada suatu tempat yang selalu ingin saya kunjungi ketika bepergian, tempat itu adalah Pelabuhan & Pantai. Saya suka dengan laut, bi...
-
Kapan kamu pergi jauh untuk pertama kalinya sendiri? Waktu itu tahun 2002 ketika saya belum genap berumur 15 tahun. Baru lulus SMP dan mas...
-
*cerita jadi Bolang keliling Sumatra bersama Hilmy dan Melyn (17) kelanjutan dari : Mampir Sekejap ke Padang Suasana nampak mulai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar